Langsung ke konten utama

I Eat Alone


Yo I'm back again. This is my new entry after all this time. I'm back with a new segment named "I Live Alone". 

What's that?

Well, actually I Live Alone is a reality show in Korea. I accidentally found it on Youtube and I watched some episodes. Its concept is great. So I decided to make my own "I Live Alone" base on that program (not same at all).

Jadi I Live Alone ini benar-benar sekedar pendapat dari "sudut pandang aku" sebagai seorang ambivert tentang serunya menghabiskan waktu sendiri. Karena dari semester lalu aku terbiasa mengerjakan banyak hal sendiri aku pikir cukup bagus untuk membagikan pengalaman tentang serunya sendirian.

We'll start with I Eat Alone...

No, we hate it. We looked lonely. No! Why we have to eat alone? We have friends!

Yup, that's right. Tapi ada banyak keuntungan dari sekedar makan sendirian. Terkadang ketika kita harus menghemat waktu, makan sendirian adalah hal yang paling baik. Serius. Hemat uang juga, sih. 

Let me explain...

Kadang dalam suatu kelompok pertemanan, untuk sekedar menentukan tempat makan siang saja sangat susah. Padahal masing-masing kita punya schedule lagi setelah makan siang. Setelah setuju dengan tempat makan, belum tentu semua anggota setuju. Bisa saja karena mahal, tidak sesuai selera, dsb. Tapi karena tidak enak sama teman yang lain dan karena malu makan sendiri akhirnya kita ikutan. Untuk yang terbiasa tepat waktu mereka terpaksa makan terburu-buru dan itu tidak baik buat pencernaan.

Sedangkan jika kamu berani untuk bilang No dan memutuskan untuk makan di tempat yang kamu mau dengan memberikan alasan baik yang masuk akal aku rasa tidak ada masalah.

Bayangkan saja jika kamu terlalu takut untuk makan sendirian. Kamu akan tanya disemua grup chat dan sedikit sekali yang merespon. Setelah sekian lama kamu menunggu ternyata kamu tidak punya teman makan, lalu apa? Kamu tidak makan? Delivery? Kenapa tidak dari tadi saja?

Dan andai saja ada yang merespon, kamu mau tidak mau harus menunggu dia bersiap dsb. Padahal jika kamu sudah di tempat makan, mungkin kamu sudah separuh kenyang. Hemat waktu dan uang.

Kalau sendirian kan awkward, terus siapa yang temanin?

Easy. Handphone, waiters, pengunjung lain, bahkan pengamen. Kalian sadar ga, sih? Terkadang sebagian kita tetap sibuk dengan handphone mereka masing-masing ketika ngumpul makan bersama, bukannya quality time. Selama ada handphone aku yakin kamu ga bakal kesepian, sekarang makan sendirian sudah bukan hal aneh lagi. 

Waiters juga bisa kamu ajak ngobrol pas lagi gak rame pembeli. Beramah-tamah sama waiters, pembeli lain dan pengamen sekedar senyum doang sudah pahala guys.

But how can I start? Nanti diliatin orang.

Ya, pasti bakal diliatin. Awalnya aku juga awkward banget. Malu aja rasanya seperti tidak punya teman. Tapi lama-lama aku terbiasa. Aku suka iseng makan di meja yang paling gede sendirian. Sambil pesan makan ya aku ngobrol sama waitersnya, senyum kesana kemari, scrolling timeline di handphone, pura-pura ngeliatin jam, nengok ke arah keluar seolah-olah bakal ada yang datang. 

Lucunya pas lagi rame dan aku dapat tempat paling besar duluan, mau ga mau yang sudah datang tapi males pulang dan lihat tempat udah penuh dan cuma mejaku yang ada space buat mereka, mau ga mau mereka nimbrung. Ga jadi makan sendiri deh. At least basa-basi kenalan kan?

Can I do it all the time?

Sure. Tapi aku tidak menyarankannya. Aku sendiri menerapkan makan sendirian ini ketika aku lagi sibuk, butuh waktu sendirian. Tapi aku juga suka makan bareng temen-temen kok. Bedanya, ketika makan sama teman itu ada kehangatan.

Artikel ini cuma buat sharing kalo makan sendirian itu ga masalah. Ngafe sendirian juga ga masalah. Karena aku tidak suka makan di rumah, jadi aku lebih suka makan di luar dan biasanya sendirian. Kamu bisa delivery kalau tidak nyaman. Masih banyak cara, kok.

Apa kamu punya pengalaman menarik ketika makan sendirian? Silahkan share di kolom komentar, ya.


-jabaska-

Komentar

  1. Aku lebih suka makan sendirian dirumah tanpa harus kemana2

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku ga suka makan di rumah karena aku harus cuci piring

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for visiting my blog. Kindly leave your sign in comment box below. I will visit back.

-sisgiok-

Postingan populer dari blog ini

2018 My Trial Year

Hello! It has been  a month after I posted about Banoah. So here I am, welcoming my "come back" just to rewind my life in this whole year. I'm old enough to celebrate the new year eve. What about you? Any plan? Please write down in the comment box. Btw, I have many goals for next year because I'm going to be 22 and life seems getting hard day by day. So, I need to make super detail goals plans. Life hit me hard *sigh So, what I've been doing for this whole year?

Review: Pulau Cinta Kampar

Pulau Cinta Ada berapa banyak orang yang stress karena terlalu monoton dengen pekerjaannya? Ada berapa banyak orang yang diam-diam dalam hati pengen teriak sepuasnya? Berapa banyak juga yang pengen lari dari sekian banyak kegiatan?  Selamat datang di wisata kecil yang bisa jadi healer buat kamu..

another Happy New Year

Yo, wassup! It has been a long time my friends since I posted my previous entry. Anyone miss me? Sure NOT. Happy New Year for you guys. How did you spend your last day in 2017? Did you make a party for celebrating the new year?