Langsung ke konten utama

2018 My Trial Year

Hello! It has been  a month after I posted about Banoah. So here I am, welcoming my "come back" just to rewind my life in this whole year. I'm old enough to celebrate the new year eve. What about you? Any plan? Please write down in the comment box.

Btw, I have many goals for next year because I'm going to be 22 and life seems getting hard day by day. So, I need to make super detail goals plans. Life hit me hard *sigh

So, what I've been doing for this whole year?

January.
I started blogging here, I reviewed a food, I finished reading some books (Muhammad Al-Fatih 1453, Aku tersentuh cinta, Aku mahu hidayah). Those were LIT.

February.
It was all about internship in Laboratory. It was the first time I wore lab coat, lived as a laboratory assistant, enjoyed "work life", tried new clothes style (Admit it, I was beautiful, right?) Worked in laboratory still be my dream job. I got new friends, new crushes (I could not avoid a boy who looked innocent in a glasses, sorry), new experience. I love it all!

March.
We released our first webtoon discover titled "TEMPORARY" (and soon to be update temporarily LOL). I could not believe that we got some readers who supported us and enjoyed our story. Thank you, those all means a lot for us.

April.
I turned 21st. I got some friendship problems. I fought a lot with my life. I lost all my confidence. But from the other side I challenged my self, it was "dangerous beyond blanket" but then "I can survive beyond blanket". I got my first job as a private teacher for 4 kids in a time!

May.
I started my research. I learned about shaker mill a lot, I learned how to repair it. Just about my collage life.

June.
Family trip to Palembang. I didn't sleep about almost 24 hours to accompanied my brother (he drove) and enjoyed every single things we passed by. Palembang was a cool city. I love the foods, atmosphere, everything. Also after 6 years we changed our wall's color.

July.
I don't really remember, it was about college life too. Ah, I started to do everything by my self. I ate alone, I ride alone, I shopped alone. Lonely. I bought new book, Rembulan tenggelam di wajahmu by Tere Liye.

August.
Got new nephew (Jian). A year without him (my best friend who passed away last year). I started talking to stranger then he became my new friend.

September.
SEMPRO COY!!! I tried coffee in MAXX. We went to book stores a lot. I bought two new books (Bumi manusia, Ubur-ubur lembur). My uncle (in Palembang, the reason why we visited him on June) passed away, he was suffering from cancer.

October.
I joined some halaqah. I focused on my students. I tried different teaching method. I watched generasi micin which was quite funny and amusing. Sstt I cut my hair.

November.
A friend from instagram recommended me to read "Men are from venus, Women are from mars" so I bought new books again, that one and Move On by Jamil Azzaini. Btw, Happy Wedding for my cousin! It was my first time Kirana called me "Ibuk" and spent time with her. Kirana was so cute and kinda annoying but yet I loved her.

December.
I hate this month. My senior, my lovely angle, my motivator, passed away. He was suffering from cancer too, and it had been 3 years. I didn't even know that. It broke me to pieces. I didn't communicate with him intensely, kinda regret it. I did my mini thesis. Wanna One disbanded.

Ah capek pake bahas Inggris. Intinya di tahun ini Indonesia banyak banget Allah kasi cobaan, mulai dari bencana dan isu politik yang gak ada habisnya. Tahun ini benar-benar "sesuatu" menurutku. 

  • Keuanganku mulai stabil dan tabunganku mulai nambah (dapat pemasukan dari part time),
  • Aku belajar parenting and teaching yang baik, juga tentang rumah tangga dari ibu anak-anak, Wada, dan anak-anak didik,
  • Aku berani keluar dari zona nyaman. Aku berani menjelajahi kota sendirian. Aku mulai banyak hal baru yang sebelumnya cuma diangan-angan gara-gara project webtoon mulai jalan jadi aku dan Pani butuh "kantor sementara",
  • Aku belajar untuk melihat sesuatu dari beberapa sudut pandang dan tetap berlaku baik mesti aku enggan dari Ibu dan Nina,
  • Aku belajar untuk tidak mudah percaya dengan janji, menyadari bahwa aku selalu menyangkal perasaanku sendiri, aku tak sekuat yang kubayangkan, aku juga bisa baper dengan perlakuan baik lawan jenis, aku masih terperangkap dengan perasaan yang sama. Menyedihkan,
  • Aku belajar melepaskan banyak hal yang aku kira bisa aku jaga. Aku mulai belajar bahwa bukan tentang siapa yang toxic tapi tentang siapa yang mau detoxifiasi. Ya macam-macam caranya,
  • Aku menikmati berbagai jenis kopi di tempat yang berbeda. Aku ngobrol dengan barista yang baik. Aku semakin termotivasi untuk bikin kedai kopiku sendiri,
  • Aku mulai nyobain main pump it up bareng Pani, Ayu, Wada, padahal aku malas gerak, 
  • Aku belajar komunikasi yang baik. Karena komunikasi bukan hanya tentang bicara tapi juga mendengarkan. Dengan menjadi pendengar yang baik aku mulai bisa mengurangi kesalah pahaman,
  • Aku belajar ikhlas dengan keadaan dan mulai berprasangka baik sama ketentuan Allah dari Ayu,
  • Aku belajar untuk mengutarakan pendapat dengan baik dan selalu tersenyum walaupun hariku terasa berat. Aku mulai punya ikatan dengan anak-anak lab biomat, terimakasih buat Dila, Wijan, Abib, Bima, Deska, Ian, Tami, Lilis, dll yang bikin aku gak ngerasa sendiri,
  • Aku belajar sabar untuk menjelaskan persoalan kuliah ke ibu papa. Lebih berani diskusi masa depan dan terbuka tentang percintaan ke orang tua. Sampai papa telepon buat tanyain kabar aku setelah tau si abang meninggal dan menenangkanku. Terharu banget. Bisa lebih banyak menghabiskan waktu sama mereka,
  • Aku belajar untuk bodo amat sama omongan orang dari Inas dan Eva,
  • Aku belajar istiqomah itu seumur hidup dari ngeliat Nasa dan Lola, soon aku pengen join mereka buat terus giat ikut kajian. Aku belajar bahwa Allah gak pernah ngasi ujian yang gak bisa aku selesaikan dari kak Sita. Berbuat baik dan loveable ke semua orang karena hidup gak tau sampai kapan dari Bang Alvis,
  • Hal yang paling penting, aku mulai memaafkan diri sendiri. Mulai memperbaiki hubungan yang sempat rusak dengan sebaik-baiknya.
Seseorang yang datang ke dalam hidup kita itu pasti ada tujuannya. Saat tujuannya terpenuhi maka Allah menariknya kembali. Tergantung kita yang ditinggalkan apakah mendapat pelajaran atau justru berlaku layaknya korban, tersungkur, enggan bangkit, menyalahkan Tuhan.
Semoga di tahun yang baru kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Oh ya, kejadian apa yang paling berkesan di tahun 2018 versi kalian? Silakan tulis di kolom komentar, ya!

Komentar

  1. forget something in december 2018 sis
    > itu waktu lu main di "belakang" lu adu argumen bareng benai tentang poligami dan politik abis tu elu di spam abis abisan tentang politik di sosmed lu.

    aing seneng maneh sudah bisa berbaikan dengan diri sendiri , aing seneng maneh uda bisa ngebuka diri ke orang lain gak mendem masalah sendiri and finally maneh stres sendiri. satu pesen aing untuk maneh
    jangan samakan perjalanan maneh dengan orang lain, mungkin sekarang maneh susah belum tentu kedepannya maneh susah juga kan? we have allah, allah tau segalanya, enjoy dengan perjalanan maneh, tetep semangat tetep istiqomah yang penting semangat hijjrah kita sama" ya.

    BalasHapus
  2. Sands Casino: $3.00 jackpot no deposit bonus
    Sands Casino is a leading player in the world 샌즈카지노 of online 메리트 카지노 주소 casino gaming and we look forward to seeing what we do 1xbet in the Casino.

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting my blog. Kindly leave your sign in comment box below. I will visit back.

-sisgiok-

Postingan populer dari blog ini

Banoah Chapter 5

Februari 2021 Setelah pulih dari sakit beberapa waktu lalu, aku mulai melonggarkan ikatan dan beraktivitas seperti biasa. Pikiranku mulai terbuka dengan kenyataan bahwa ada seorang pria yang ingin melamarku. Sebenarnya belum sejauh itu. Kabar terbaru yang ku dapat dari paman adalah tentang pihak keluarga Noah yang ingin mengenalku dan mencoba melakukan pendekatan.

Banoah Chapter 1

sumber: pinterest Pernahkah kalian merasa bahwa hidup kalian terlalu diatur oleh pihak keluarga? Rasanya seperti seolah-olah kalian punya pilihan padahal tidak. Mati di dalam raga yang hidup? Mungkin seperti itu.