![]() |
Cr. http://in5d.com |
Pernah ga, sih, kalian merasa beda banget dari diri kalian yang biasanya? Kalian mulai ga nyaman dengan sesuatu yang biasa kalian toleransi dulu, mulai deal dengan hal yang dulu kalian tidak suka. Seperti semuanya flips secara tiba-tiba. Hal demikian sedang aku rasakan dan aku sempat resah apakah ini sebuah gangguan atau sesuatu yang lain.
Sebelum menyimpulkan sesuatu aku coba searched di internet tentang hal ini dan aku pikir, "oh Sis, kamu benar-benar mulai deal dengan dirimu sendiri". Aku mulai paham bagaimana karakter orang extrovert, introvert, dan ambivert. Here you are pergumulan batin yang cuma dirasakan oleh seorang ambivert.
Sebelum menyimpulkan sesuatu aku coba searched di internet tentang hal ini dan aku pikir, "oh Sis, kamu benar-benar mulai deal dengan dirimu sendiri". Aku mulai paham bagaimana karakter orang extrovert, introvert, dan ambivert. Here you are pergumulan batin yang cuma dirasakan oleh seorang ambivert.
Kamu bisa merasa lelah setelah banyak bersosialisasi dan merasa gerah bila terlalu lama sendiri.
Awalnya aku berpikir bahwa aku adalah seorang introvert, tapi semakin lama sendirian aku semakin jengah. Aku senang bisa bersosialisasi dengan orang lain dalam waktu tertentu dan ketika aku merasa percakapan kami "mulai tidak baik untuk kesehatan mentalku" aku cenderung pergi menyendiri ke duniaku sendiri untuk mengisi "batrai" yang hampir habis.
Kepribadianmu berubah tergantung lawan bicara.
Aku punya skala tertentu yang mandasari bagaimana aku bertindak dihadapan lawan bicaraku. Jika aku bertemu dengan orang yang minimum limit introvertnya berada di bawah standarku, aku cenderung menjadi seorang yang banyak bicara. Hal sama juga terjadi jika aku berhadapan dengan seorang ekstrovert, aku cenderung mendengarkan dan sedikit memberi pendapat sekiranya diperlukan.
Berkenalan dengan orang baru ditempat baru itu luar biasa.
Hal ini sudah terlihat jelas semenjak aku tamat dari TK. Pernah punya trauma di bully ketika TK membuatku cenderung tidak ingin berhubungan lagi dengan teman-teman lamaku sehingga aku memutuskan untuk masuk ke sekolah yang sedikit menampilkan kisah masa laluku. Hal ini terus berjalan sampai aku tamat SMA. Aku cenderung menghindari tempat yang sama dengan orang yang sama. Entah kenapa jargon "meet faces unknown" dari salah satu produk susu melekat kuat di kepalaku.
Sulit menentukan acara akhir pekan. Hang out atau chill at home?
Walaupun dua-duanya ok, aku tipe yang "no in between". Ini juga salah satu sifat burukku yang sudah bilang, "Ok aku ikut" terus karena cuaca enak banget buat istirahat, atau karena ada hal yang mengganggu pikiranku dan aku terhanyut mengerjakannya, atau karena mood tiba-tiba berubah (bisa efek ga ada uang like ini cuma alasan aja). Sehingga aku bisa text temen-temenku dan bilang "Sorry, aku skip dulu". Aku tau ini bikin orang sebel. Tapi akhir-akhir ini aku emang malas banget keluar buat sekedar makan dan ngobrol sama teman-teman. I don't know why.
Dari sekian banyak ciri-ciri seorang ambivert aku cuma bahas segini aja, sisanya bisa dibaca dilaman ini. Oh ya, kalian termasuk tipe yang mana? Jangan malu buat share di kolom komentar, ya, siapa tau kita sama.
-jabaska-
-jabaska-
Aku amvibi kak, gimana tu?
BalasHapusoh jadi kamu yang suka hanyut itu, ya?
HapusKalau saya ambigu
BalasHapusaku bikin artikel ini tapi pas di tes malah INTJ kan rasa pengen banting kursi wkwk
Hapus